Minggu, 04 November 2012

Soft Skill - BAB 3 ( Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan )

Bab 3
3.1 Pendekatan Kesusastraan

Ilmu Budaya Dasar pada kali ini berkaitan dengan budaya yang ada dalam keseharian dan budaya bangsa. Ada istilah Humanities yang berasal dari bahasa latin yaitu, manusiawi, berbudaya, dan halus. Hal ini tentunya sangat baik jika kita pelajar, karna kita akan mendapatkan ciri dari manusia yang baik dalam bermasyarakat. Istilah Humanities berkaitan dengan cabang-cabang ilmu lainnya seperti filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya termasuk satra, sejarah, cerita rakyat, dsb. Dari semua itu intinya adalah mempelajari masalah manusia dan kebudayaan. Contohnya saja dalam bidang kesenian, seni adalah suatu ekspresi dari jiwa manusia. Segala kebebasan hasil karya dari manusia bebas dituangkan dalam ekspresi seni. Seni lebih berbicara banyak dalam kebudayaan, bahkan budaya dapat menggambarkan ciri dari suatu bangsa yang bermartabat.

Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
Prosa adalah cerita rekaan dan diartikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pameran,lakuan,peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Dalam kesusastraan kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
Prosa lama meliputi :
• Dongeng: Cerita yang tidak benar-benar terjadi.
• Hikayat: Cerita yang sulit diterima akal,merupakan cerita rekaan, namun memiliki Pesan dan amanat bagi pembacanya.
• Sejarah: Kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal-usul.
Prosa baru Meliputi :
*Kisah: Satuan naratif yang seringkali dibedakan dari cerita.
*Cerpen: Suatu bentuk prosa naratif fiktif, cenderung padat dan langsung pada tujuannya,
*Novel: Karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya berbentuk cerita.
*Biografi: Kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang.
*Otobiografi: Biografi yang ditulis oleh subyeknya.

Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi
Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenal kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistic/esthetic, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata – katanya.
Kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1. Figura bahasa
2. Kata – kata yang bermakna ganda.
3. Kata – kata berjiwa.
4. Kata – kata yang sudah diberi nilai-nilai,rasa,dan asosiasi-asosiasi tertentu.
alasan – alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan IBD adalah sebagai
berikut :
1. Hubungan puisi deengan pengalaman hidup manusia.
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
3. Puisi dan keinsyafan social

Sumber : http://adityanugraha114.wordpress.com/2012/03/29/pendekatan-kesusastraan/

3.2 Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa

Istilah prosa banyak pandanannya, diantaranya: narrative fiction,  dan prose fiction, atu fiction. Dalam bahasa Indnesia istilah tersebut sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan dideinisikan sebagai bentuk cerita, atu prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Jenis – jenis prosa:
Prosa lama meliputi:
1.dongeng-dongeng.
2. hikayat.
3. sejarah.
4. epos.
5. cerita pelipur lara.
Prosa baru meliputi:
1. cerita pendek.
2. roman / novel.
3. biografi.
4. kisah.
5. otobiografi.
3.3 Nilai Nilai Dalam Prosa Fisik

Nilai-nilai dalam prosa fiksi
Sebagai seni yang bertulang punggung ceritamau tidak amu karya sastra langsung tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Adapun nilai yang diperoleh pembaca lewat karya sastra antara lain:
Prosa fiksi memberi kemenangan. Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari pembaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan. Prosa fiksi memberi informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat didalam ensiklopedi. Prosa fiksi memberikan warisan cultural. Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman – pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.

3.4 Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi

Kepuitisan, keartistikan/keestetikaan bahasa puisi di sebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1. Figura bahasa seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi hidup.
2. Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3. Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah di beri suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4. Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah di beri tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang di lukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan IBD adalah :
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Perekaman/penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut “pengalaman perwakilan”
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran manusia, karena melalui puisinya sang penyair menunjukan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.
3. Puisi dan keinsyafan sosial
Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan siuasi dasar manusia sosial yang bisa berupa :
- penderitaan atas ketidak adilan
- perjuangan utuk kekuasaan
- konflik dengan sesamanya
- pemberontakan terhadap hukum Tuhan
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar